Minggu, 07 November 2010

Layanan Bimbingan dan Konseling

LAYANAN
BIMBINGAN KONSELING


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Pelayanan bimbingan dan konseling merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari keseluruhan program pendidikan. Program bimbingan menunjang tercapainya tujuan pendidikan yaitu perkembangan individu secara optimal. Oleh karena itu, kegiatan bimbingan dan konseling harus diselenggarakan dalam bentuk kerjasama sejumlah orang untuk mencapai suatu tujuan. Kegiatan itu harus diselenggarakan secara teratur, sistematik dan terarah atau berencana, agar benar-benar berdaya dan berhasil guna bagi pertumbuhan dan perkembangan siswa.
Bimbingan konseling adalah salah satu komponen yang penting dalam proses pendidikan sebagai suatu sistem. Bimbingan merupakan bantuan kepada individu dalam menghadapi persoalan-persoalan yang dapat timbul dalam hidupnya. Bantuan semacam itu sangat tepat jika diberikan di sekolah, supaya setiap siswa lebih berkembang ke arah yang semaksimal mungkin. Dengan demikian bimbingan menjadi bidang layanan khusus dalam keseluruhan kegiatan pendidikan sekolah yang ditangani oleh tenaga-tenaga ahli dalam bidang tersebut.
Dalam konteks pemberian layanan bimbingan konseling, bahwa pemberian layanan bimbingan konseling meliputi layanan orientasi, informasi, penempatan dan penyaluran, pembelajaran, konseling perorangan, bimbingan kelompok, dan konseling kelompok.
Dalam ketujuh layanan bimbingan konseling tersebut dilakukan agar setiap permasalahan yang dihadapi siswa dapat diantisipasi sedini mungkin sehingga tidak menggangu jalannya proses pembelajaran. Dengan demikian siswa dapat mencapai prestasi belajar secara optimal tanpa mengalami hambatan dan permasalahan pembelajaran yang cukup berarti.
Realitas di lapangan, menunjukkan bahwa peran guru kelas dalam pelaksanaan bimbingan konseling belum dapat dilakukan secara optimal mengingat tugas dan tanggung jawab guru kelas yang sarat akan beban sehingga tugas memberikan layanan bimbingan konseling kurang membawa dampak positif bagi peningkatan prestasi belajar siswa. Berdasar latar belakang tersebut di atas, penulis tergerak untuk melakukan telaah mengenai layanan bimbingan dan konseling.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam karya tulis ini adalah sebagai berikut :
1. Apa yang di maksud bimbingan dan konseling?
2. Apa saja yang termasuk dalam Bidang Pelayanan Bimbingan dan Konseling?
3. Apa saja Jenis dan Fungsi Layanan Bimbingan dan Konseling?
4. Apa saja kegiatan-kegiatan pendukung Layanan bimbingan dan Konseling?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang di maksud bimbingan dan konseling.
2. Untuk mengetahui apa saja yang termasuk dalam Bidang Pelayanan Bimbingan dan Konseling.
3. Untuk mengetahui apa saja Jenis dan Fungsi Layanan Bimbingan dan Konseling.
4. Untuk mengetahui apa saja kegiatan-kegiatan pendukung Layanan bimbingan dan Konseling.


BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Bimbingan dan Konseling
Bimbingan merupakan suatu proses pemberian bantuan kepada individu secara berkelanjutan dan sistematis, yang dilakukan oleh seorang ahli yang telah mendapat latihan khusus untuk itu, dimaksudkan agar individu dapat memahami dirinya, lingkunganya serta dapat mengarahkan diri dan menyesuaikan diri dengan lingkungan untuk dapat mengembangkan potensi dirinya secara optimal untuk kesejahteraan dirinya dan kesejahteraan masyarakat.
Konseling merupakan Proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara Konseling oleh seorang ahli (disebut Konselor) kepada individu yang sedang mengalami masalah (disebut klien) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dialami oleh klien.
Jadi bimbingan konseling merupakan pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik secara perorangan maupun kelompok, agar mampu mandiri dan berkembang secara optimal, dalam bidang pengembangan kehidupan pribadi, kehidupan sosial, kemampuan belajar, dan perencanaan karir, melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung, berdasarkan norma-norma yang berlaku.

2.2 Bidang Pelayanan Bimbingan dan Konseling
- Pengembangan kehidupan pribadi, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami, menilai, dan mengembangkan potensi dan kecakapan, bakat dan minat, serta kondisi sesuai dengan karakteristik kepribadian dan kebutuhan dirinya secara realistik.
- Pengembangan kehidupan sosial, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan sosial yang sehat dan efektif dengan teman sebaya, anggota keluarga, dan warga lingkungan sosial yang lebih luas.
- Pengembangan kemampuan belajar, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik mengembangkan kemampuan belajar dalam rangka mengikuti pendidikan sekolah/madrasah dan belajar secara mandiri. Pengembangan karir, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami dan menilai informasi, serta memilih dan mengambil keputusan karir.
2.3 Jenis Layanan Bimbingan dan Konseling
Layanan yang diberikan kepada peserta didik di sekolah meliputi:
• Orientasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik memahami lingkungan baru, terutama lingkungan sekolah dan obyek-obyek yang dipelajari, untuk menyesuaikan diri serta mempermudah dan memperlancar peran peserta didik di lingkungan yang baru. Informasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik menerima dan memahami berbagai informasi diri, sosial, belajar, karir/jabatan, dan pendidikan lanjutan.
• Penempatan dan Penyaluran, yaitu layanan yang membantu peserta didik memperoleh penempatan dan penyaluran yang tepat di dalam kelas, kelompok belajar, jurusan/program studi, program latihan, magang, dan kegiatan ekstra kurikuler.
• Penguasaan Konten, yaitu layanan yang membantu peserta didik menguasai konten tertentu, terumata kompetensi dan atau kebiasaan yang berguna dalam kehidupan di sekolah, keluarga, dan masyarakat.
• Bimbingan dan Konseling Perorangan, yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam mengentaskan masalah pribadinya.
• Bimbingan Kelompok, yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam pengembangan pribadi, kemampuan hubungan sosial, kegiatan belajar, karir/jabatan, dan pengambilan keputusan, serta melakukan kegiatan tertentu melalui dinamika kelompok.
• Bimbingan dan Konseling Kelompok, yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam pembahasan dan pengentasan masalah pribadi melalui dinamika kelompok.
• Konsultasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik dan atau pihak lain dalam memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara yang perlu dilaksanakan dalam menangani kondisi dan atau masalah peserta didik.
• Mediasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik menyelesaikan permasalahan dan memperbaiki hubungan antar mereka.

2.4 Fungsi Layanan
• Pemahaman: dipahaminya diri klien, masalah klien, dan lingkungan klien baik oleh klien itu sendiri, konselor, maupun pihak-pihak lain yang berkepentingan.
• Pencegahan: mengupayakan tersingkirnya berbagai hal yang secara potensial dapat menghambat atau mengganggu perkembangan kahidupan individu.
• Perbaikan: membebaskan klien dari berbagai masalah yang dihadapinya.
• Pemeliharaan dan Pengembangan: memelihara segala sesuatu yang baik pada diri individu atau kalau mungkin mengembangkannya agar lebih baik.
Pada saat ini fungsi Layanan bertambah dengan adanya fungsi Mediasi dan fungsi Advokasi, walau hanya pengukuhan atas layanan yang selama ini telah dilakukan hal tersebut menunjukkan bahwa Ilmu Konseling berkembang.

2.5 Program Pelayanan
1. Jenis Program
• Program Tahunan, yaitu program pelayanan Bimbingan dan Konseling meliputi seluruh kegiatan selama satu tahun untuk masing-masing kelas di sekolah.
• Program Semesteran, yaitu program pelayanan Bimbingan dan Konseling meliputi seluruh kegiatan selama satu semester yang merupakan jabaran program tahunan.
• Program Bulanan, yaitu program pelayanan Bimbingan dan Konseling meliputi seluruh kegiatan selama satu bulan yang merupakan jabaran program semesteran.
• Program Mingguan, yaitu program pelayanan Bimbingan dan Konseling meliputi seluruh kegiatan selama satu minggu yang merupakan jabaran program bulanan.
• Program Harian, yaitu program pelayanan Bimbingan dan Konseling yang dilaksanakan pada hari-hari tertentu dalam satu minggu. Program harian merupakan jabaran dari program mingguan dalam bentuk satuan layanan (SATLAN) dan atau satuan kegiatan pendukung (SATKUNG) Bimbingan dan Konseling

2. Penyusunan Program
Program pelayanan Bimbingan dan Konseling disusun berdasarkan kebutuhan peserta didik (need assessment) yang diperoleh melalui aplikasi instrumentasi. Substansi program pelayanan Bimbingan dan Konseling meliputi keempat bidang, jenis layanan dan kegiatan pendukung, format kegiatan, sasaran pelayanan, dan volume/beban tugas konselor.

2.6 Kegiatan Pendukung Layanan Bimbingan dan Konseling
Kegiatan pendukung bimbingan dan konseling adalah usaha untuk mengumpulkan data dan keterangan tentang diri peserta didik (klien) dan keterangan tentang lingkungannya, baik itu di lingkungan keluarga, sekolah, ataupun dilingkungan sekitarnya.
Kegiatan ini dimaksudkan agar para pembimbing dan dosen lebih mudah memahami potensi dan kekuatan, serta masalah yang dihadapi klien. dengan kegiatan pendukung ini diharapkan akan terkumpul data-data yang akurat yang dihadapi oleh seorang klien.
Prayitno dan Erman Amti (2004:315) menyebutkan kegiatan pendukung Layanan Bimbingan dan Konseling yaitu:
1. Aplikasi instrumentasi konseling, kegiatan pendukung layanan konseling untuk mengumpulkan data dan keterangan tentang klien, keterangan tentang lingkungan yang lebih luas, pengumpulan data ini dapat dilakukan dengan berbagai instrumen baik dengan tes maupun non tes. Dikenal dengan istilah (P.1)
2. Penyelenggaraan himpunan data, kegiatan pendukung layanan konseling untuk menghimpun seluruh data dan keterangan yang relevan dengan keperluan pengembangan klien. (P.2)
3. Konfrensi kasus, kegiatan pendukung layanan konseling untuk membahas permasalahan yang dialami klien dalam suatu forum pertemuan yang dihadiri oleh berbagai pihak yang dapat diharapkan memberikan bahan, keterangan, kemudahan, dan komitmen bagi terentaskannya massalah tersebut. (P.3)
4. Kunjungan rumah, kegiatan pendukung layanan konseling untuk memperoleh data, keterangan. Kemudahan dan komitmen bagi terentaskannya permasalahan klien melalui kunjungan rumah. (P.4)
5. Alih tangan kasus, kegiatan pendukung layanan konseling untuk mendapatkan penanganan yang lebih tepat dan tuntas atas masalah yang di alami klien dengan memindahkan penanganan kasus dari satu pihak ke pihak lainnya. (P.6)
Kelima Satkung tersebut disempurnakan menjadi enam Satkung yaitu dengan memuat unsur tampilan kepustakanaan.
6. Tampilan Kepustakaan, yaitu kegiatan menyediakan berbagai bahan pustaka yang dapat digunakan peserta didik dalam pengembangan diri, kemampuan sosial, kegiatan belajar dan karir/jabatan. (P.5)
Setelah penyempurnaan tersebut alih tangan kasus yang semulanya P.5 menjadi P.6 dan tampilan kepustakaan menjadi P.5.














BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.1.1 Bimbingan merupakan suatu proses pemberian bantuan kepada individu secara berkelanjutan dan sistematis, yang dilakukan oleh seorang ahli yang telah mendapat latihan khusus untuk itu, dimaksudkan agar individu dapat memahami dirinya, lingkunganya serta dapat mengarahkan diri dan menyesuaikan diri dengan lingkungan untuk dapat mengembangkan potensi dirinya secara optimal untuk kesejahteraan dirinya dan kesejahteraan masyarakat.
3.1.2 Yang termasuk bidang bimbingan konseling antara lain : Pengembangan kehidupan pribadi, pengembangan kehidupan sosial, pengembangan kemampuan belajar, pengembangan kemampuan belajar.
3.1.3 Jenis Layanan Bimbingan dan konseling yakni ada: Orientasi, Penempatan dan Penyaluran, Penguasaan Konten, Bimbingan dan Konseling Perorangan, bimbingan Kelompok, Bimbingan dan Konseling Kelompok, Konsultasi, Mediasi.
Sedangkan Fungsi layanan bimbingan dan konseling ada: Fungsi Pemahaman, Pencegahan, Perbaikan, Pemeliharaan dan Pengembangan.


3.2 Saran
Melalui makalah ini diharapkan agar layanan bimbingan dan konseling dapat lebih dimengerti, dipahami dan kemudian diimplementasikan pada lingkungan pendidikan. Hal ini lebih ditekankan pada orang-orang yang berperan dalam pendidikan seperti Guru pengajar, wali kelas, guru BK, dan lain-lain. Agar proses pendidikan mencapai tujuannya secara optimal.

Daftar Pustaka

Mudana, I Wayan.2009.Bimbingan Konseling di Sekolah.
Masppiare Andi. 1984. Pengantar Bimbingan dan Konseling.
http://id.wikipedia.org/wiki/Konselor_pendidikan