Kamis, 12 Februari 2015

Batas-batas Sastra Nesha (cerpen)



Maka ketika aku bukanlah kesejatian bagimu
Lepaskan aku dari kepalsuan
Namun bila teruntuk mimpi itu sebuah karma
Persatukan jiwa kita dalam pertautan tahta terindah
Hingga damai yang selalu kau lantunkan dalam kata
Adalah nyata dalam fana

Hati menunggu pagi dengan asa yang tak pasti
Jantungpun berontak,
Seperti ingin berlari namun tak punya kaki

Oooh fajar, segeralah hampiri nista ini
Sebab merangkakpun aku sudah tak mampu
Ketakutan akan mata terpejam
Sebelum keelokan lembayung menjadi milikku

Aku tak ingin berseteru dengan belenggu mimpi
Aku tak dapat memperuntukkan diri
Terhadap kata yang tak nyata
Aku, merindukanmu kasih


Tiba tiba saja malam itu terbesit dalam fikiranku untuk menorehkan pena merahku, dan tetes demi tetes tinta seraya menuntun suara hatiku seperti terhipnotis, hingga akhirnya ku himpum  kisahku pada lembaran semu ini.

“laskar pelangi, tak kan terikat waktu, bebas kan mimpimu diangkasa, warnai bintang di jiwa”
Diruang luas berlantai putih dan bertirai merah muda itu terdengar alunan musik dari benda yang menari di atas empat kaki berbidang datar, mengisyaratkan sebuah panggilan yang harus dijawab.
“iya halo”
Seperti itulah suara manja seraya menyambut. Dua remaja itupun memulai percakapan, dimana si gadis tersipu dengan keluguanya, dan sejak saat itu sedari fajar mulai membuka mata hingga jingga berlari menyembunyikan diri akan terasa hampa bila tanpa santun si gadis lugu. Tapi Santo dengan rasa gengsinya yang tinggi tidak ingin dikalahkan oleh sahabat-sahabatnya mencari wanita lebih dari 1 hanya untuk sekedar iseng dan cinta sesaat saja.
Sesekali Santo bertanya tentang kehidupan Nesha dan dengan rasa malu Nesha bercerita tentang rasa sakitnya dibohongi laki-laki yang mengaku menyayanginya.
Santo : “dimana ni sha?”
Nesha : “Sha lg dirumah kak San, ada apa?”
Santo : “tunggu ya..”
Sudah lama kesempatan ini ditunggu oleh keduanya,, sore itu Santo dan Nesha duduk di sebuah tangga kecil dan tak satu orangpun  yang beralu lalang mengusik perhatian mereka. Hingga akhirnya mereka memutuskan untuk menjalin kasih.
Hari-hari berlalu dengan keadaan hati Nesha yang semakin damai karna kehadiran Santo. Namun berbeda halnya dengan Santo, semakin hari ia semakin gunda menyadari kebingungan hatinya setelah ia tahu Nesha sangatlah lugu. Tapi dia hanya bisa diam, tidak ingin menjelaskan apa-apa.
Disuatu event mereka bertemu dan bersama kembali selama 3 hari, Santo begitu menunjukkan kasih sayangnya, dan Nesha pun begitu manjanya, namun masih ada rasa belum terbiasa, tersipu-sipu dan terkadang bingung harus bicara apa, mungkin hal ini karna mereka baru memulai.
Sejenak mereka meninggalkan ruang seminar dan duduk santai di ruang ksekretariatan, tiba-tiba Santo dipanggil untuk breafing sedangkan Nesha memilih untuk melihat-lihat dan mempelajari ruang kesekretariatan. Dilihatnyalah alat komunikasi kecil mungil di loker Santo oleh Nesha, kemudian di ambil dan dimainkan. Nesha penuh senyum melihat komunikasi Santo dengan kontak bernama “MyH” dan kemudian menghubungi kontak itu. Sedikit ada rasa gunda dalam hati Nesha karna takut akan kehilangan Santo.
 "ow ternyata sepupunya" seperti itu gerutu Nesha setelah dihubungi kembali.
Tidak terasa 3 hari berlalu, saat saat kebersamaan dua sejoli itu harus terhenti sejenak, karna mereka harus kembali ke rumah masing masing. Setiba dirumah, hp nesha kembali berdering dengan panggilan Santo, senyum sumringah Nesha menyambut deringan itu.
Nesha:" iya kakak.."
Santo: "dimana nih Sha?"
Nesha: "Sha lagi dirumah.."
Santo: "owh iya kemaren ada mainin hp kakak ya?"
Nesha: "hehe, iya kakak ada,peace..."
Santo: "Sha ada ngubungin seseorang gag?"
Nesha: "ada, cewek, katanya sepupu kakak ya, jadi malu.. "
Santo : "iya, itu sepupu kakak, sekaligus pacar kakak."
belum berlalu kata dan kebersamaan yang indah itu, semua hancur dengan satu pernyataan Santo yang berterus terang mengakui keadaan sebenarnya. Nesha begitu gemetar mendengar pernyataan Santo, dalam hatinya "kenapa aku harus tersakiti lagi?" namun dengan lapang dia meminta Santo untuk memilih antara dia dan gadis itu. Betapa tercengangnya Nesha karna ternyata Santo memilih gadis itu dengan alasan tlah lebih lama menjalin kasih denganya.
Seketika itupun raut wajah Nesha kembali murung, bahkan melebihi saat ia terlukai oleh cinta sebelumnya. Tapi entah kenapa Nesha masih berharap ini bukan keyataan.
Selang beberapa hari, Nesha kembali menerima pesan dari Santo, semua dibahas lebih jelas lagi, dan Santo menyatakan bahwa ia benar benar menyayangi Nesha. namun sekalipun Nesha masih mencintainya, ia tidak mau kembali.
Sering kali mereka bertemu di volunteers event, dalam hati mereka memang ada rasa ingin kembali menjalin kasih, Santo tidak pernah menyerah mencari kesempatan untuk membujuk Nesha, entah melalui pesan, telphone bahkan bercakap-cakap langsung, namun Nesha selalu menolak. Meskipun ia harus melawan perasaanya.
Sampai pada Volunteers event kali ini membuka cabang baru dan menetapkan tata kerja baru, saat itu Nesha sedang di dekati beberapa cowok yang menyukainya. Nesha sudah berusaha menjauh dari Santo, tapi Santo terus mendekati, dan akhirnya Nesha menyerah, ia kalah akan perasaanya yang masih sangat mencintai Santo. Malam itu mereka habiskan dengan cerita indah, tertawa, sedih, semua kehidupan yang selama ini dihabiskan tanpa komunikasi mereka bagi. Hingga Nesha pun luluh dan kembali kepelukan Santo dan seakan tak peduli prasaan Maya.
Event berikutnya Volunteers mengadakan bioskop terbuka di desa terpencil, untuk memberi hiburan kepada masyarakat dilingkungan tersebut. Pertama kalinya event ini mampu mengumpulkan hingga 90% anggotanya, sepertinya kegiatan ini bisa menumbuhkan kembali jiwa-jiwa baru volunteer sejati. Setengah perjalanan eventpun berjalan dengan lancar, masyarakatpun berbinar dengan hiburan yang kami sediakan. Namun pada putaran film yang kedua tiba-tiba ada gangguang teknis, dan disana masyarakat kecewa.
Suasana itu demikian adanya dan dibahas pada saat evaluasi, Santo yang pada saat itu sebagai penanggungjawab event tersebut sangat merasa terbebani, dia tahu dirinya membutuhkan Nesha untuk berbagi. Namun tidak terasa malam sudah larut, mereka semuapun tidur. Nesha tidur dengan lelapnya, sementara itu Santo sama sekali tidak bisa memejamkan mata dan memutuskan untuk menjaga Nesha dikelilingi teman-teman yang juga tidur disekitarnya. Saat tengah malam, tiba-tiba teman yang lain berpindah keruang tidur lainnya, Nesha tidak tahu hal itu namun Santo tetap setia menjaganya. Dini hari, saat Nesha terjaga iapun terkejut karna hanya ada Santo yang menemaninya, Nesha membujuk Santo agar mengantarkannya keruang tidur lainnya namun Santo tidak mau. Santopun kemudian membelai Nesha dengan penuh kasih, terang saja Nesha amat bahagia sebab ia merasa nyaman disamping orang yang begitu dicintainya. Saat itu juga, mereka berdua luluh terhanyut dalam perasaan mereka, Santo mencium kening Nesha kemudian pipi dan hingga melumat-lumat bibir manis Nesha. Sesekali Nesha menolak ciuman Santo karna ia malu, namun perasaan selalu dapat mengalahkannya. Betapa tergetarnya hati Nesha saat itu, dan Santopun demikian. Mereka berdua telah hanyut dalam rasa yang dalam. Hingga akhirnya Nesha berbisik kepada Santo “love you”, “love you too” begitu Santo menjawab seraya tersenyum bahagia dan langsung memeluk Nesha dengan eratnya.
Singkat cerita, hari itu berlalu dan semua kembali pada aktifitasnya masing-masing, jalinan kasih Santo dan Nesha masih berlanjut. Saat itu Nesha seakan tak sadarkan diri bahwa Santo masih memiliki kekasih selain dirinya. Hari-hari merekapun begitu indahnya dengan kebersamaan, sekalipun sangat banyak teman mereka menentang, ada yang sampai mengirim mata-mata untuk menjaga Nesha, ada yang sampai datang kerumah Nesha untuk menasehati, itu semua karna mereka begitu menyayangi Nesha. Sementara Santo begitu dibenci karna prilakunya tak sesuai pemimpin yang diharapkan. Banyak berita miring yang didengar Nesha tentang Santo, namun entah kenapa hal-hal apapun tidak pernah mampu menyurutkan perasaan Nesha kepada Santo, mereka hanya sesekali perlu membicarakan hal-hal tersebut dan masalah demi masalah mampu mereka lalui bersama. Mungkin inilah kekuatan cinta mereka.
Santo berusaha membuktikan cintanya kepada Nesha, saat itu ia sedang disidang karena dianggap keliru dalam memimpin, hari itu tepat juga bersamaan dengan masa pendidikan lanjutan Nesha. Setelah sidang selesai, Santo memanggil Nesha karna seperti biasa ketika ia rapuh dirinya begitu membutuhkan Nesha untuk berbagi. Malam itu Santo mengatakan “Sha hubungan kita sangat ditentang oleh teman-teman, mereka pahlawanmu, mereka takut San mempermainkanmu.” Kemudian Nesha bertanya “apa hubungan urusan pribadi kita dengan semua ini? Semua kita menjalani, mereka tidak begitu paham tentang kita San, jelaskan.”
Santo “ia mereka pada intinya ingin melindungimu”
Dengan sinis Nesha tertawa “haha, semua ini konyol San”
Santo melanjutkan ceritanya “San diminta untuk memilih, antara jabatan dan kamu Sha”
Nesha “Trus?”
Santo “San katakan dengan tegas, saya tidak bisa melepas Nesha untuk saat ini, karna saya benar-benar menyayanginya, kalo memang saya harus memilih, lebih baik saya menaruh jabatan ini daripada saya harus kehilangan Nesha”
Suasanapun sangat haru, mereka berdua menangis, Santo mencium kening Nesha dan memeluk Nesha dengan erat. Dan sejak saat itu hubungan merekapun semakin manis.
Pernah Santo mengungkap cerita tentang mimpinya, bahwa saat masa SMA dulu disuatu bukit yang indah ia bertemu dengan sosok wanita namun tak memperlihatkan wajahnya. Mimpi itu datang kembali beberapa lama setelah mereka bertemu, dan sosok wanita itu adalah Nesha sendiri. Tanpa sengajapun Nesha tersentak, ia terkejut karna ia pernah merasakan mimpi yang sama. Mereka berduapun bertanya-tanya, apa sesungguhnya makna dari mimpi itu.
Beberapa bulan hubungan mereka baik-baik saja, namun suatu hari tiba-tiba Santo marah kepada Nesha dengan alasan tak jelas, ia meninggalkan Nesha begitu saja seakan Nesha penuh dengan kesalahan dan Santo berkata “maaf ini mungkin benar-benar jadi kehangatan terakhir yang bisa San beri kepada Sha” Neshapun bingung, tapi ia berfikir “apa mungkin ini adalah caranya untuk memberikan sureprise ulang tahun kepadaku?”. Saat itu H-3 ulang Tahun Spesial Nesha, namun sampai tiba ulangtahunnya pun Santo tidak kunjung datang, padahal Nesha menunggu berharap Santo datang kerumahnya pada malam saat hari ulang tahunnya. Sejak saat itulah Nesha begitu marahnya, ia sangat kecewa dan kekecewaan saat hari special itu memang paling dibenci sedari ia kecil. Karna kekecewaanya itu Nesha sama sekali tidak mau membuat pesta ulang tahun dalam bentuk megah atau sederhana apapun. Nesha dalam hatinya memang masih sangat mencintai Santo, namun kekecewaan itu seakan membawa trauma dan ia memutuskan untuk tidak lagi menerima Santo sampai kapanpun.
Kurang lebih 7 tahun mereka saling mengenal, tahun demi tahun berlalu, entah kenapa dari tahun ke tahun pula Santo selalu saja mampu muncul dan meluluhkan hati Nesha saat Nesha sedang rapuh, Santo selalu menyatakan dan meyakinkan Nesha bahwa ia sangat mencintai Nesha. “Sha asal Sha tahu, tidak pernah ada yang mampu San cintai sepertimu, Sha tidak punya kelebihan apapun yang bisa di ukur untuk alasan San mencintai Sha, tapi San nyesel banget karna seolah San tidak bisa ngomong apa-apa, San tidak bisa melawan kenyataan, San harus ikut kata orangtua untuk dikawin gantung.”
Betapa tersayatnya hati Nesha saat mendengarkan pernyataan Santo. Diapun tidak bisa bicara apa. Begitu seterusnya hubungan mereka selalu ada saja alasan untuk mereka bertemu kembali karna kekuatan perasaan mereka, namun tak bisa bersatu.

Wid_gek

Tidak ada komentar:

Posting Komentar