Maka
ketika aku bukanlah kesejatian bagimu
Lepaskan
aku dari kepalsuan
Namun bila
teruntuk mimpi itu sebuah karma
Persatukan
jiwa kita dalam pertautan tahta terindah
Hingga
damai yang selalu kau lantunkan dalam kata
Adalah
nyata dalam fana
Hati
menunggu pagi dengan asa yang tak pasti
Jantungpun
berontak,
Seperti
ingin berlari namun tak punya kaki
Oooh
fajar, segeralah hampiri nista ini
Sebab
merangkakpun aku sudah tak mampu
Ketakutan
akan mata terpejam
Sebelum
keelokan lembayung menjadi milikku
Aku tak
ingin berseteru dengan belenggu mimpi
Aku tak
dapat memperuntukkan diri
Terhadap
kata yang tak nyata
Aku,
merindukanmu kasih
Tiba tiba
saja malam itu terbesit dalam fikiranku untuk menorehkan pena merahku, dan
tetes demi tetes tinta seraya menuntun suara hatiku seperti terhipnotis, hingga
akhirnya ku himpum kisahku pada lembaran
semu ini.
“laskar
pelangi, tak kan terikat waktu, bebas kan mimpimu diangkasa, warnai bintang di
jiwa”
Diruang
luas berlantai putih dan bertirai merah muda itu terdengar alunan musik dari
benda yang menari di atas empat kaki berbidang datar, mengisyaratkan sebuah
panggilan yang harus dijawab.
“iya halo”
Seperti
itulah suara manja seraya menyambut. Dua remaja itupun memulai percakapan,
dimana si gadis tersipu dengan keluguanya, dan sejak saat itu sedari fajar
mulai membuka mata hingga jingga berlari menyembunyikan diri akan terasa hampa
bila tanpa santun si gadis lugu. Tapi Santo dengan rasa gengsinya yang tinggi
tidak ingin dikalahkan oleh sahabat-sahabatnya mencari wanita lebih dari 1
hanya untuk sekedar iseng dan cinta sesaat saja.
Sesekali
Santo bertanya tentang kehidupan Nesha dan dengan rasa malu Nesha bercerita
tentang rasa sakitnya dibohongi laki-laki yang mengaku menyayanginya.
Santo :
“dimana ni sha?”
Nesha :
“Sha lg dirumah kak San, ada apa?”
Santo :
“tunggu ya..”
Sudah lama
kesempatan ini ditunggu oleh keduanya,, sore itu Santo dan Nesha duduk di
sebuah tangga kecil dan tak satu orangpun
yang beralu lalang mengusik perhatian mereka. Hingga akhirnya mereka
memutuskan untuk menjalin kasih.
Hari-hari
berlalu dengan keadaan hati Nesha yang semakin damai karna kehadiran Santo.
Namun berbeda halnya dengan Santo, semakin hari ia semakin gunda menyadari
kebingungan hatinya setelah ia tahu Nesha sangatlah lugu. Tapi dia hanya bisa
diam, tidak ingin menjelaskan apa-apa.
Disuatu
event mereka bertemu dan bersama kembali selama 3 hari, Santo begitu
menunjukkan kasih sayangnya, dan Nesha pun begitu manjanya, namun masih ada
rasa belum terbiasa, tersipu-sipu dan terkadang bingung harus bicara apa,
mungkin hal ini karna mereka baru memulai.
Sejenak
mereka meninggalkan ruang seminar dan duduk santai di ruang ksekretariatan,
tiba-tiba Santo dipanggil untuk breafing sedangkan Nesha memilih untuk
melihat-lihat dan mempelajari ruang kesekretariatan. Dilihatnyalah alat
komunikasi kecil mungil di loker Santo oleh Nesha, kemudian di ambil dan
dimainkan. Nesha penuh senyum melihat komunikasi Santo dengan kontak bernama
“MyH” dan kemudian menghubungi kontak itu. Sedikit ada rasa gunda dalam hati
Nesha karna takut akan kehilangan Santo.
"ow ternyata sepupunya" seperti itu
gerutu Nesha setelah dihubungi kembali.
Tidak
terasa 3 hari berlalu, saat saat kebersamaan dua sejoli itu harus terhenti
sejenak, karna mereka harus kembali ke rumah masing masing. Setiba dirumah, hp
nesha kembali berdering dengan panggilan Santo, senyum sumringah Nesha
menyambut deringan itu.
Nesha:"
iya kakak.."
Santo:
"dimana nih Sha?"
Nesha:
"Sha lagi dirumah.."
Santo:
"owh iya kemaren ada mainin hp kakak ya?"
Nesha:
"hehe, iya kakak ada,peace..."
Santo:
"Sha ada ngubungin seseorang gag?"
Nesha:
"ada, cewek, katanya sepupu kakak ya, jadi malu.. "
Santo :
"iya, itu sepupu kakak, sekaligus pacar kakak."
belum
berlalu kata dan kebersamaan yang indah itu, semua hancur dengan satu
pernyataan Santo yang berterus terang mengakui keadaan sebenarnya. Nesha begitu
gemetar mendengar pernyataan Santo, dalam hatinya "kenapa aku harus
tersakiti lagi?" namun dengan lapang dia meminta Santo untuk memilih antara
dia dan gadis itu. Betapa tercengangnya Nesha karna ternyata Santo memilih
gadis itu dengan alasan tlah lebih lama menjalin kasih denganya.
Seketika
itupun raut wajah Nesha kembali murung, bahkan melebihi saat ia terlukai oleh
cinta sebelumnya. Tapi entah kenapa Nesha masih berharap ini bukan keyataan.
Selang
beberapa hari, Nesha kembali menerima pesan dari Santo, semua dibahas lebih
jelas lagi, dan Santo menyatakan bahwa ia benar benar menyayangi Nesha. namun
sekalipun Nesha masih mencintainya, ia tidak mau kembali.
Sering
kali mereka bertemu di volunteers event, dalam hati mereka memang ada rasa
ingin kembali menjalin kasih, Santo tidak pernah menyerah mencari kesempatan
untuk membujuk Nesha, entah melalui pesan, telphone bahkan bercakap-cakap
langsung, namun Nesha selalu menolak. Meskipun ia harus melawan perasaanya.
Sampai
pada Volunteers event kali ini membuka cabang baru dan menetapkan tata kerja
baru, saat itu Nesha sedang di dekati beberapa cowok yang menyukainya. Nesha
sudah berusaha menjauh dari Santo, tapi Santo terus mendekati, dan akhirnya
Nesha menyerah, ia kalah akan perasaanya yang masih sangat mencintai Santo.
Malam itu mereka habiskan dengan cerita indah, tertawa, sedih, semua kehidupan
yang selama ini dihabiskan tanpa komunikasi mereka bagi. Hingga Nesha pun luluh
dan kembali kepelukan Santo dan seakan tak peduli prasaan Maya.
Event
berikutnya Volunteers mengadakan bioskop terbuka di desa terpencil, untuk
memberi hiburan kepada masyarakat dilingkungan tersebut. Pertama kalinya event
ini mampu mengumpulkan hingga 90% anggotanya, sepertinya kegiatan ini bisa
menumbuhkan kembali jiwa-jiwa baru volunteer sejati. Setengah perjalanan
eventpun berjalan dengan lancar, masyarakatpun berbinar dengan hiburan yang
kami sediakan. Namun pada putaran film yang kedua tiba-tiba ada gangguang
teknis, dan disana masyarakat kecewa.
Suasana itu
demikian adanya dan dibahas pada saat evaluasi, Santo yang pada saat itu
sebagai penanggungjawab event tersebut sangat merasa terbebani, dia tahu
dirinya membutuhkan Nesha untuk berbagi. Namun tidak terasa malam sudah larut,
mereka semuapun tidur. Nesha tidur dengan lelapnya, sementara itu Santo sama
sekali tidak bisa memejamkan mata dan memutuskan untuk menjaga Nesha
dikelilingi teman-teman yang juga tidur disekitarnya. Saat tengah malam,
tiba-tiba teman yang lain berpindah keruang tidur lainnya, Nesha tidak tahu hal
itu namun Santo tetap setia menjaganya. Dini hari, saat Nesha terjaga iapun
terkejut karna hanya ada Santo yang menemaninya, Nesha membujuk Santo agar
mengantarkannya keruang tidur lainnya namun Santo tidak mau. Santopun kemudian
membelai Nesha dengan penuh kasih, terang saja Nesha amat bahagia sebab ia
merasa nyaman disamping orang yang begitu dicintainya. Saat itu juga, mereka
berdua luluh terhanyut dalam perasaan mereka, Santo mencium kening Nesha kemudian
pipi dan hingga melumat-lumat bibir manis Nesha. Sesekali Nesha menolak ciuman
Santo karna ia malu, namun perasaan selalu dapat mengalahkannya. Betapa tergetarnya
hati Nesha saat itu, dan Santopun demikian. Mereka berdua telah hanyut dalam
rasa yang dalam. Hingga akhirnya Nesha berbisik kepada Santo “love you”, “love
you too” begitu Santo menjawab seraya tersenyum bahagia dan langsung memeluk
Nesha dengan eratnya.
Singkat cerita,
hari itu berlalu dan semua kembali pada aktifitasnya masing-masing, jalinan
kasih Santo dan Nesha masih berlanjut. Saat itu Nesha seakan tak sadarkan diri
bahwa Santo masih memiliki kekasih selain dirinya. Hari-hari merekapun begitu
indahnya dengan kebersamaan, sekalipun sangat banyak teman mereka menentang,
ada yang sampai mengirim mata-mata untuk menjaga Nesha, ada yang sampai datang
kerumah Nesha untuk menasehati, itu semua karna mereka begitu menyayangi Nesha.
Sementara Santo begitu dibenci karna prilakunya tak sesuai pemimpin yang
diharapkan. Banyak berita miring yang didengar Nesha tentang Santo, namun entah
kenapa hal-hal apapun tidak pernah mampu menyurutkan perasaan Nesha kepada
Santo, mereka hanya sesekali perlu membicarakan hal-hal tersebut dan masalah
demi masalah mampu mereka lalui bersama. Mungkin inilah kekuatan cinta mereka.
Santo
berusaha membuktikan cintanya kepada Nesha, saat itu ia sedang disidang karena
dianggap keliru dalam memimpin, hari itu tepat juga bersamaan dengan masa
pendidikan lanjutan Nesha. Setelah sidang selesai, Santo memanggil Nesha karna
seperti biasa ketika ia rapuh dirinya begitu membutuhkan Nesha untuk berbagi. Malam
itu Santo mengatakan “Sha hubungan kita sangat ditentang oleh teman-teman,
mereka pahlawanmu, mereka takut San mempermainkanmu.” Kemudian Nesha bertanya “apa
hubungan urusan pribadi kita dengan semua ini? Semua kita menjalani, mereka
tidak begitu paham tentang kita San, jelaskan.”
Santo “ia
mereka pada intinya ingin melindungimu”
Dengan sinis
Nesha tertawa “haha, semua ini konyol San”
Santo
melanjutkan ceritanya “San diminta untuk memilih, antara jabatan dan kamu Sha”
Nesha “Trus?”
Santo “San
katakan dengan tegas, saya tidak bisa melepas Nesha untuk saat ini, karna saya
benar-benar menyayanginya, kalo memang saya harus memilih, lebih baik saya menaruh
jabatan ini daripada saya harus kehilangan Nesha”
Suasanapun
sangat haru, mereka berdua menangis, Santo mencium kening Nesha dan memeluk
Nesha dengan erat. Dan sejak saat itu hubungan merekapun semakin manis.
Pernah Santo
mengungkap cerita tentang mimpinya, bahwa saat masa SMA dulu disuatu bukit yang
indah ia bertemu dengan sosok wanita namun tak memperlihatkan wajahnya. Mimpi itu
datang kembali beberapa lama setelah mereka bertemu, dan sosok wanita itu
adalah Nesha sendiri. Tanpa sengajapun Nesha tersentak, ia terkejut karna ia
pernah merasakan mimpi yang sama. Mereka berduapun bertanya-tanya, apa
sesungguhnya makna dari mimpi itu.
Beberapa bulan
hubungan mereka baik-baik saja, namun suatu hari tiba-tiba Santo marah kepada
Nesha dengan alasan tak jelas, ia meninggalkan Nesha begitu saja seakan Nesha
penuh dengan kesalahan dan Santo berkata “maaf ini mungkin benar-benar jadi
kehangatan terakhir yang bisa San beri kepada Sha” Neshapun bingung, tapi ia
berfikir “apa mungkin ini adalah caranya untuk memberikan sureprise ulang tahun
kepadaku?”. Saat itu H-3 ulang Tahun Spesial Nesha, namun sampai tiba
ulangtahunnya pun Santo tidak kunjung datang, padahal Nesha menunggu berharap
Santo datang kerumahnya pada malam saat hari ulang tahunnya. Sejak saat itulah Nesha
begitu marahnya, ia sangat kecewa dan kekecewaan saat hari special itu memang
paling dibenci sedari ia kecil. Karna kekecewaanya itu Nesha sama sekali tidak
mau membuat pesta ulang tahun dalam bentuk megah atau sederhana apapun. Nesha
dalam hatinya memang masih sangat mencintai Santo, namun kekecewaan itu seakan
membawa trauma dan ia memutuskan untuk tidak lagi menerima Santo sampai
kapanpun.
Kurang lebih
7 tahun mereka saling mengenal, tahun demi tahun berlalu, entah kenapa dari
tahun ke tahun pula Santo selalu saja mampu muncul dan meluluhkan hati Nesha
saat Nesha sedang rapuh, Santo selalu menyatakan dan meyakinkan Nesha bahwa ia
sangat mencintai Nesha. “Sha asal Sha tahu, tidak pernah ada yang mampu San
cintai sepertimu, Sha tidak punya kelebihan apapun yang bisa di ukur untuk
alasan San mencintai Sha, tapi San nyesel banget karna seolah San tidak bisa
ngomong apa-apa, San tidak bisa melawan kenyataan, San harus ikut kata orangtua
untuk dikawin gantung.”
Betapa tersayatnya
hati Nesha saat mendengarkan pernyataan Santo. Diapun tidak bisa bicara apa. Begitu
seterusnya hubungan mereka selalu ada saja alasan untuk mereka bertemu kembali
karna kekuatan perasaan mereka, namun tak bisa bersatu.
Wid_gek
Tidak ada komentar:
Posting Komentar